Klasifikasi Makhluk Hidup

Diposting oleh kelompok2 on Jumat, 10 Februari 2012

Klasifikasi adalah suatu cara untuk mempelajari makhluk hidup agar lebih mudah dengan mengurutkannya secara sistematik dengan memperhatikan persamaan dan perbedaan ciri maupun sifat yang dimiliki masing – masing individu. Dalam biologi ilmu ini disebut Taksonomi yaitu ilmu yang mempelajari tentang klasifikasian makhluk hidup.

SEJARAH
Pada abad ke 18 (sekitar 250 tahun lalu), Carolus Linnaeus, ahli Botani warga Swedia, memperkenalkan sistem klasifikasi makhluk hidup berdasar kepada penampakan fisiknya. Sebelumnya pun sudah ada metoda klasifikasi namun tidak lengkap dan sebagus yang diusulkan ole Linneaus. Setiap organisme sejenis masuk dalam kelompok species, species kepada genus, setiap genus ke family tertentu; yang urutan klasifikasinya dari atas: kingdom, phylum, class, ordo, family, genus, species. Suatu yang khas terjadi pada masa itu, biologi pun dicampur adukkan dengan teologi, Linneaus pun pernah mengatakan “Tuhan menciptakan, Linnaeus mengklasifikasikan”.
Kemudian munculah Darwin dengan teori evolusinya bahwa kehidupan di bumi ini berhubugan erat dengan pohon evolusi raksasa, dengan organisme ber-sel satu dibagian akarnya dan species yang survive di masa ini ada di puncaknya. Antara akar dan puncak pohon terdapat jutaan (kalau tidak milyaran) cabang yang menunjukkan masa-masa sejarah berkembangnya evolusi mahluk hidup. Taxonomi dari Linneus ini pun tetap dipakai karena sistem klasifikasi berdasar kemiripan ini sesuai dengan apa yang jadi fakta evolusi juga: mahluk hidup yang mirip cenderung ‘berkerabat dekat’.
Namun perkembangan pesat teori evolusi terutama dengan berbagai penemuan fosil di abad lalu, makin menunjukkan bahwa klasifikasi berdasasar kemiripan dari Linneus ini tidak cukup bagus lagi. Misalnya Willi Hennig, entomolog dari Jerman pada 1960-an memperkenalkan cladistik, suatu metoda penentuan cabang dalam pohon kehidupan. ‘Penyesuaian’ pada metoda taxonomi Linneus ini mengelompokkan organisme berdasar pada leluhurnya dibanding hanya berdasar kemiripan. Namun pembaharuan ini pun dianggap makin membuat kesimpangsiuran oleh saintis yang kemudian memperkenalkan sistem klasifikasi baru yang bernama Phylocode.
Beberapa manfaat dari klasifikasi yaitu: 
1. Mengetahui kekerabatan makhluk hidup  agar dapat mendukung kelangsungan hidup manusia.
2.   2. Mengetahu bahwasannya satu organisme dengan organisme lainnya dapat saling tergantung (tidak bisa hidup sendiri).
3.   3. Mengetahui manfaat setiap jenis organisme bagi manusia


Berikut tahap – tahap pengklasifikasian makhluk hidup :

1. Tahap identifikasi sifat – sifat: Tahap ini berupa kegiatan untuk mengenali sifat atau ciri yang dimiliki makhluk hidup.
2. Tahap pengelompokan berdasarkan ciri yang diamati:
Makhluk hidup yang sifat dan cirinya telah teridentifikasi selajutnya di golongkan berdasarkan sifat dan ciri yang dimilikinya tersebut.
3. Tahap pemberian nama:
Tahap ini adalah tahap terpenting dalam pengklasifikasian, yang pemberian nama tersebut mempunyai aturan – aturan tertentu dalam pemberian nama makhluk hidup.
Dalam aturan pemberian nama makhluk hidup Carolus Linnaeus (1707 – 1778) memperkenalkan suatu sistem tata nama ilmiah yang disebut Binomial Nomenklatur (tata nama ganda). Maksudnya setiap nama makhluk hidup terdiri atas 2 kata. Berikut aturan pemberian nama makhluk hidup :
1)      Kata pertama menunjukan Genus dan kata keduanya menunjukan spesies. 
2)      Kata pertama harus dimulai dengan huruf besar dan kata kedua ditulis dengan huruf kecil. 
3)      Kata pertama dan kedua harus digaris bawahi secara terpisah atau dicetak miring. 
4)      Kata kedua menerangkan kata pertama
Namun ada suatu spesies yang terdiri atas tiga penggal kata seperti  Aloe vera Linn. Ini semua bukan berarti aturan tata nama ganda sudah tidak berlaku lagi, namun kata Linn. tersebut disematkan kepada suatu spesies untuk menghargai penemunya tersebut yaitu Linnaeus. Berikut ini ada beberapa cara sistem pengklasifikasian: Sistem Klasifikasi Alami
Sistem ini disusun berdasarkan banyaknya persamaan ciri morfologis (bentuk luar) makhluk hidup.

2)      Sistem Klasifikasi Buatan
Sistem ini disusun berdasarkan beberapa persamaan ciri morfologis (bentuk luar), alat reproduksi, lingkungan tempat tumbuh, dan daerah persebarannya tanpa memperhatikan kesamaan strukturnya.

3)      Sistem Klasifikasi Buatan
Sistem ini disusun berdasarkan jauh dan dekatnya kekerabatan antarkelompok makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya dan mencerminkan perkembangan makhluk hidup.
Dengan cara pengelompokan yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus, menghasilan tingkatan – tingkatan kelompok makhluk hidup yang biasa dinamakan tingkatan Takson . berikut tingkatan takson dari yang tertinggi menuju ke terendah:
Hewan                  :               Kingdom – Phylum – Class – Ordo – Famili – Genus – Species
Tumbuhan          :               Kingdom – Divisio – Class – Ordo – Famili – Genus – Species
Sistem Klasifikasi Lima Kingdom
Setelah semakin majunya teknologi telah ditemukannya inti sel, yang akhirnya membagi makhluk hidup menjadi Prokariotik (inti sel tak diselubungi membran), dan Eukariotik (inti sel diselubungi membran). Dalam sistem klasifikasi lima kingdom di dudun berdasarkan susunan sel, tingkatan dan cara memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada sistem ini semua jenis ganggang terkecuali ganggang biru awalnya masuk kedalam kingdom plantae dan sekarang  masuk kedalam kingdom Protista yang mirip dengan tumbuhan sedangkan semua hewan yang bersel satu awalnya dimasukan kedalam kingdom animalia tetapi sekarang dimasukan kedalam kingdom protista yang mirip dengan hewan (protozoa). Berikut pembagian Kingdom dalam sistem ini :
                                I.            Kingdom Monera
Ciri – ciri :
·         Prokariotik
·         Uniseluler (bersel satu)
Contoh :               Bakteri dan Ganggang Biru.
                              II.            Kingdom Protista
Ciri – ciri :
·         Uniseluler (bersel satu)
·         Eukariotik
Contoh :               Protoza dan Ganggang kecuali gangan biru.
                            III.            Kingdom Fungi
Ciri – ciri :
·         Eukariotik
·         Adayang bersel satu ada yang bersel banyak
·         Berdinding sel
·         Tidak berklorofil
·         Dapat menguraikan zat organik untuk digunakan sebagai makanan
Contoh :               Semua jenis jamur
                            IV.            Kingdom Plantae
Ciri – ciri :
·         Multiseluler (bersel banyak)
·         Berdinding sel
·         Dapat berfotosintesis
·         Berklorofil
·         Eukariotik
Contoh :               Lumut, Paku, dan tumbuhan biji.
                              V.            Kingdom Animalia
Ciri – ciri :
·         Multiseluler (bersel banyak)
·         Tidak Berdinding sel
·         Tidak Dapat membuat makanan sendiri
·         Tidak Berklorofil
·         Eukariotik

Kunci Deteminasi
Kunci Deteminasi adalah keterangan – keterangan yang disusun untuk menentukan kelompok – kelompok suatu makhluk hidup berdasarkan ciri – ciri yang dimilikinya, kunci ini berfungsi untuk mempermudahkan pengenalan makhluk hidup yang jumlahnya amatlah banyak. Sistem klasifikasi yang sederhana biasa digunakan adalah Sistem dikotom.  Kunci determinasi dengan sistem dikotom disusun secara berpasangan, setiap pertanyaan mengandung ciri – ciri yang berlawanan. Berikut cara mengunakan kunci determinasi :
1.       Bacalah dengan teliti kunci  determinasi dari permulaan yaitu dari 1.A.
2.       Cocokan ciri – ciri yang terdapat pada kunci determinasi dengan ciri yang berada pada tumbuhan atau hewan yang diamati.
3.       Apabila ciri yang terdapat dalam kunci determinasi sesuai dengan cirri – cirri tumbuhan atau hewan yang sedang kita amati, catalah nomernya dan lanjutkan membaca kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor yang tertulis dibelakang setiap pernyataan pada kunci.
4.       Jika ciri – ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri – ciri pada tumbuhan atau hewan yang kita amati, beralih pada pernyataan dibawahnya. Contohnya pernyataan 1.A. tidak cocok, beralih ke pertanyaan 1.B.
5.       Identifikasi dengan cara determinasi akan berakhir pada pernyataan yang dibelakangnya menunjukan nama tumbuhan atau hewan (kelas atau family).
Berikut contoh pengunaan kunci determinasi sistem dikotom:

1.       A     Menyusui Anak                                                                --                             Kambing
B     Tidak Menyusui Anak                                     --                             2
2.       A     Bergerak mengunakan sirip                         --                             Penyu
B     Tidak Bergerak mengunakan sirip             --                             3
3.       A     Merayap di dinding                                         --                             Cecak
B     Tidak Merayap di dinding                             --                             4
4.       A     Tubuh ditutupi bulu                                        --                             Ayam
B     Tubuh tidak ditutupi bulu                             --                             Ular

Cara penulisan hasil identifikasi dengan mengunakan kunci determinasi sebagai berikut.
Hewan
Urutan Nomor Kunci Diskotom
Nama Kelompok
A
1A
KAMBING
B
1B - 2A
PENYU
C
0B - 2B - 3A
CECAK
D
1B - 2B - 3B - 4A
AYAM
E
1B - 2B - 3B - 4B
ULAR

{ 4 komentar... read them below or add one }

Graha Family mengatakan...

download ndek ndi yed temamu?

kelompok2 mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

kelompok2 mengatakan...

tinggal unduh fid...
nag kumpulan gambar...

kelompok2 mengatakan...

x_x

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

Posting Komentar